Terima Dubes Rusia, Komisi I Dengar Informasi Terkini Konflik Rusia-Ukraina
Ketua Komisi I Meutya Viada Hafid (F-Golkar), Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari (F-PKS), serta Anggota Komisi I DPR RI foto bersama usai courtesy call bersama Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (12/4/2022). Foto: Jaka/Man
Komisi I DPR RI menggelar courtesy call bersama Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva. Dalam kunjungan ini, Komisi I DPR RI mendengar informasi mengenai kondisi terkini konflik antara Rusia-Ukraina yang disampaikan oleh Duta Besar Rusia.
Kunjungan Duta Besar Rusia ini diterima oleh Ketua Komisi I Meutya Viada Hafid (F-Golkar), Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari (F-PKS), serta Anggota Komisi I DPR RI Sukamta (F-PKS), Bobby Adhityo Rizaldi (F-Golkar), Dave Laksono (F-Golkar).
“Kedatangan beliau ke sini untuk kunjungan juga sekaligus untuk memberikan informasi mengenai apa yang sesungguhnya terjadi di konflik Rusia dan Ukraina, karena belakangan hari sudah sangat sulit ditemukan di media dan di internet informasi yang valid tentang rusia, kebanyakan hoaks,” kata Kharis di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (12/4/2022).
Duta besar Rusia dalam kunjungan ini pun menyampaikan bahwa Rusia tidak memiliki tujuan untuk menyerang masyarakat sipil Ukraina. “Disampaikan pada kita juga bahwa, mereka tidak ada tujuan untuk menyerang masyarakat sipil, jadi betul-betul hanya instalasi militer. Begitu yang dia sampaikan,” ucap politisi PKS ini.
Komisi I DPR RI pun menanggapi penjelasan informasi yang disampaikan oleh Duta Besar Rusia dengan rasa terima kasih dan berharap konflik Rusia-Ukraina segera usai. “Kita tetap konsisten pada sikap politik luar negeri kita yang bebas aktif, dengan kita berharap konflik ini segera selesai dan perdamaian dunia bisa terwujud itu saja,” jelas legislator asal dapil Jawa Tengah V ini.
Mengenai KTT G20 yang akan dilaksanakan di Bali, Duta Besar Rusia mengapresiasi sikap Indonesia sebagai tuan rumah. “Mereka melihat bahwa kita (Indonesia) bisa berdiri dengan pas, dengan baik, bahwa menjadi tuan rumah yang baik, tentunya seluruh anggota G20 punya hak yang sama untuk kehadiran,” tutupnya. (gal/sf)